POWER AMPLIFIER
HALO GUYS...... masih bersama doel elektrik alias elektronik dan listrik yang akan melanjutkan pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis, serta contoh gambar dari susunan Amplifier.check tulisan kami yang terlebih dahulu di publikasikan agar nyambung.
👇👇👇
kali ini saya akan mengulas tentang pengertian dan jenis power pada amplifier check i dot....
power amplifier adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat atau
memperbesar sinyal suara yang berbentuk analog dari input menuju output yang lebih besar. Sumber sinyal suara yang
dimaksud tersebut dapat berasal dari alat-alat Tranduser seperti
Mp3 yang dapat mengkonversikan energi suara menjadi sinyal listrik
ataupun Optical Pickup CD yang mengkonversikan getaran mekanik menjadi
sinyal listrik. Sinyal listrik yang berbentuk sinyal AC tersebut
kemudian diperkuat arus (I) dan tegangannya (V) sehingga menjadi Output
yang lebih besar.
mungkin di sini sudah di jelaskan pengertian dan fungsinya untuk lebih jelasnya ada beberapa contoh gambar power.
DT 40 12V DC PWM CS (Control System) 7A POWER SUPLLY FOR OCL CIRCUIT
Jenis atau Kelas-kelas Power Amplifier (Penguat Daya)
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan jenis-jenis Power Amplifier
atau Penguat Daya adalah dengan cara pembagian “KELAS” pada Power
Amplifier. Pada umumnya, Kelas Amplifier yang sering digunakan dapat
dibagi menjadi Kelas A, Kelas AB, Kelas B, Kelas C dan Kelas D. Berikut
ini adalah penjelasan singkat dengan Kelas-kelas Penguat Daya tersebut.
Penguat Daya Kelas A (Class A Power Amplifier)
Penguat Kelas A merupakan Kelas Penguat yang desainnya paling
sederhana dan paling umum digunakan. Seperti namanya yaitu Kelas A yang
artinya adalah Kelas terbaik, penguat Kelas A ini memiliki tingkat
distorsi sinyal yang rendah dan memiliki liniearitas yang tertinggi dari
semua kelas penguat lainnya.
Umumnya, Penguat Kelas A menggunakan transistor single (transistor
bipolar, FET, IGBT) yang terhubung secara konfigurasi Common Emitter
(Emitor Bersama). Letak titik kerja (titik Q) berada di pusat kurva
karakteristik atau berada pada setengah Vcc (Vcc/2) dengan tujuan untuk
mengurangi distori pada saat penguatan sinyal. Penguat Kelas A ini
menguat sinyal Input satu gelombang penuh atau 360°.
Untuk mencapai Linearitas dan Gain yang tinggi, Amplifier Kelas A
ini mengharuskan Transistor dalam keadaan aktif selama siklus AC. Hal
ini menyebabkan pemborosan dan pemanasan yang berlebihan sehingga
menyebabkan ketidakefisienan. Efisiensi Penguat/Amplifier kelas A ini
hanya berkisar sekitar 25% hingga 50%.
Penguat Daya Kelas B (Class B Power Amplifier)
Penguat Kelas B ini diciptakan untuk mengatasi masalah efisiensi dan
pemanasan yang berlebihan pada Penguat Kelas A. Letak titik kerja
(Q-point) berada di ujung kurva karakteristik sehingga hanya menguatkan
setengah input gelombang atau 180° gelombang. Karena hanya melakukan
penguatan setengah gelombang dan menonaktifkan setengah gelombang
lainnya, Penguat Kelas B ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan penguat kelas A. Secara teoritis, Penguatan atau
Amplifier kelas B ini memiliki efisiensi sebesar 78,5%. Kelemahan pada
Penguat Kelas B ini adalah terjadinya distorsi cross-over.
Penguat Daya Kelas AB (Class AB Power Amplifier)
Seperti namanya, Penguat kelas AB adalah gabungan dari penguat kelas A
dan penguat kelas B. Penguat kelas AB ini merupakan kelas penguat yang
paling umum digunakan pada desain Audio Power Amplifier. Titik kerja
penguat kelas AB berada diantara titik kerja penguat kelas A dan titik
kerja penguat kelas B, sehingga Penguat kelas AB dapat menghasilkan
penguat sinyal yang tidak distorsi seperti pada penguat kelas A dan
mendapatkan efisiensi daya yang lebih tinggi seperti pada penguat kelas
B. Penguat Kelas AB menguatkan sinyal dari 180° hingga 360° dengan
efisiensi daya dari 25% hingga 78,5%.
Penguat Daya Kelas C (Class C Power Amplifier)
Amplifier atau Penguat Kelas C ini menguatkan sinyal input kurang
dari setengah gelombang (kurang dari 180°) sehingga distorsi pada
Outputnya menjadi sangat tinggi. Namun Efisiensi daya pada penguat kelas
C ini sangat baik yaitu dapat mencapai efisiensi daya hingga 90%.
Penguat Kelas C ini sering digunakan pada aplikasi khusus seperti
Penguat pada pemancar Frekuensi Radio dan alat-alat komunikasi lainnya.
Penguat Daya Kelas D (Class D Power Amplifier)
Penguat daya kelas D ini menggunakan penguatan dalam bentuk pulsa
atau biasanya disebut dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM), dimana
lebar pulsa ini proposional terhadap amplitudo sinyal input yang pada
tingkat akhirnya sinyal PWM akan menggerakan transistor switching ON dan
OFF sesuai dengan lebar pulsanya. Secara teoritis, Penguat kelas D
dapat mencapai efisiensi daya hingga 90% hingga 100% karena transistor
yang menangani penguatan daya tersebut bekerja sebagai Switch Binary
yang sempurna sehingga tidak terjadi pemborosan waktu saat transisi
sinyal dan juga tidak ada daya yang diboroskan saat tidak ada sinyal
input. Transistor yang digunakan untuk Amplifier kelas D ini umumnya
adalah transistor jenis MOSFET. Suatu Penguat Kelas D umumnya terdiri
dari sebuah generator gelombang gigi gergaji, Komparator, Rangkaian
Switch dan sebuah Low Pass Filter.
Meskipun dapat menghasilkan efisiensi daya yang tinggi, Penguat Kelas
D ini memerlukan sumber catu daya yang stabil dan respon frekuensi
tingginya sangat tergantung pada impedansi Speaker (Pengeras Suara).
saya ambil referensi dari website ini.
https://teknikelektronika.com/pengertian-power-amplifier-penguat-daya-kelas-amplifier/
mungkin saya lebih santun berucap salam hormat dan terima kasih atas jasa untuk berbagi ilmu pengetahuan.dan karna saya hanya mengasih contoh gambar power kit dengan itu saya meminta kritik dan saran yang membangun.
oke sekian guys untuk pembahasan power amplifier.tunggu post slanjutnya yang akan membahas tranduser.
toko doel eletrik Desa Susukan Kabupaten Cirebon menyediakan alat-alat listrik dan elektronik cek di toko kami atau di tokopedia https://tokopedia.link/3X1d0MCIAV