Minggu, 14 April 2019

RANGKAIAN SERI

RANGKAIAN SERI PENGERTIAN DAN GAMBAR

      Melanjutkan dari tulisan yang kemarin.kita sudah menulis rangkaian paralel lihat https://doelelektrik.blogspot.com/2019/04/rangkaian-paralel-dan-seri.html sekarang melanjutkan penulisan rangkaian seri. Sebelumnya sudah saya tuliskan bahwa perbedaan yang menolok antara rangkaian paralel dan seri adalah  Rangkaian paralel di susun secara berderet sedangkan susunan seri di susun secara sejajar. jadi itulah cara simple mengingat isi dari rangkaian paralel dan seri. tak elok bila banyak kata yang terukir mari kita langsung saja mengulas rangkaian seri.

pengertian rangkaian seri

         Rangkaian Seri adalah  suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama. Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal, membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian, dan kembali lagi ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu sama di setiap titik sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri akan semakin besar nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri nyalanya menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati.



Rumus Rangkaian Seri
I = I1 = I2
R = R1 + R2 +R3
V = V1 + V2 + V3 = IR1 + IR2 + IR3

Kelebihan dari rangkaian seri yaitu dapat menghemat biaya untuk membeli kabel. tapi mempunyai kelemahan juga yaitu misalkan rangkaian seri di pasang pada praktek lampu hasilnya adalah semua daya lampu kecil dan ketika salah satu lampu mati maka semuanya juga ikut mati.karena penyebabnya rangkaian seri ini di hubungkan secara berurutan.

nah mungkin itu saja ulasan dari kita tentang rangkaian seri. jangan lupa juga untuk berkarya...

Toko Doel elektronik dan listrik menyediakan berbagai alat-alat listrik dan elektronik cek di DOEL ELEKTRIK - Susukan, Kab. Cirebon 

thanks.... ya nantikan post yang selanjutnya membahas tentang rangkaian campuran

salam hormat para teknisi

RANGKAIAN PARALEL

RANGKAIAN PARALEL PENGERTIAN DAN GAMBAR


      Kita tertarik mengurai rangkaian paralel dan seri ketika ada pelanggan membeli banyak ala-alat listrik untuk praktek di sekolahnya Dia seorang guru SD sekalian kita ngobrol cepat.dari situ saya kepingin menulis di blog kita ini.

Di dunia elektronik sebenarnya susunan rangkaian paralel dan seri adalah bentuk paling sederhana karena menurut hemat saya yang paling  rumit adalah rangkaian campuran.oleh karena itu kita ingin membahas yang mudah terlebih dahulu agar tidak terputus di jalan karena kerumitannya... (ngeluh sirahku nggagas koe sek #$^) malah nyanyi.....

baiklah kita bahas satu persatu di mulai dari rangkaian paralel. apa sih rangkaian paralel itu....heheh check i dot

Pengertian Rangkaian Paralel    
    
      Rangkaian Paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. hal ini yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiaskan biaya yang lebih banyak. menurut wikipedia memang sangat tepat susunan paralel lebih banyak mengeluarkan biaya contohnya seperti di rumah-rumah kalian. Perbedaan yang gampang di lupakan/di ingat (cara agar kita cepet move on,jangan selalu di ingat coba kaitkan dengan di lupakan)  adalah Rangkaian paralel di susun secara berderet sedangkan susunan seri di susun secara sejajar.

Rumus =

V = V1 = V2 = V3
I = I1 = I2 = I3
1/RP = 1/R1 = 1/R2 = 1/R2  

Gambar ciri rangkain paralel



kelebihan dari rangkaian paralel adalah ketika saklar di matikan maka  tidak semua komponen mati kecuali  komponen yang dihubungkan dengan saklar yang dimatikan.contohnya pada lampu rumah.

OKE  mungkin itu lah tulisan saya part I
 kami toko doel elektronik dan listrik menyediakan alat-alat listrk dan elektronik cek di toko kami DOEL ELEKTRIK - Susukan, Kab. Cirebon atau tokopedia https://www.tokopedia.com/

JANGAN LUPA DI SHARE KE MEDSOS UNTUK SERING DAN MEMPERKAYA ILMU



Jumat, 05 April 2019

SEJARAH DAN PENGERTIAN MICHROPHONE

MICHROPHONE


      Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah  satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma.

Microphone biasa kita gunakan untuk menyanyi, adzan, tahlilan atau marhabanan bagaimana sih sejarah microphone..... simak ceritanya gengs....
voice coil
  
Mikrofon (bahasa Inggris ;microphone) adalah suatu jenis tranduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyl listrik. Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai pada banyak alat seperti telefon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi.
smbungan jek mirophone
Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alat bantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat penting pada masa awal perkembangan telefon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakan pada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalam pemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktis sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telah membuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
kabel microphone
Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah mengembangkan mikrofon. Ia merupakan orang pertama yang membuat “mikrofon frasa". Selanjutnya, pada tahun 1876, Emile Berliner menciptakan mikrofon pertama yang digunakan sebagai pemancar suara telepon. Mikrofon praktis komersial pertama adalah mikrofon karbon yang ditemukan pada bulan Oktober 1876 oleh Thomas Alfa Edison. Pada tahun 1878, David Edward Hughes juga mengambil andil dalam perkembangan mikrofon karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami perkembangan hingga tahun 1920-an.



tombol on-off
James West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar dalam perkembangan mikrofon. Mereka mempatenkan temuan mereka yaitu mikrofon elektrik pada tahun 1964. Pada waktu itu, mikrofon tersebut menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh mikrofon sebelumnya, yaitu harga rendah, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh konsumen. Bagian lain dalam sejarah perkembangan mikrofon ialah revolusionalisasi mikrofon dalam industri di mana memungkinkan masyarakat umum untuk mendapatkannya. Hampir satu juta mikrofon diproduksi tiap tahunnya. Lalu pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik dan mikrofon kondenser mulai dikembangkan. Mikrofon ini memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi. Oleh karena itu, hingga saat ini mikrofon tersebut digunakan dalam dunia penyiaran.https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrofonk

kami toko Doel Elektronik dan Listrik menyediakan kebutuhan alat-alat listrik dan elektronik serta kebutuhan rumah tangga cek toko kami atau di tokopedia




Rabu, 03 April 2019

BAGIAN - BAGIAN SPEAKER


 SPEAKER

     Speaker adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara. Telinga manusia dapat mendengar suara dari frekuensi 20 Hz- 20.000 Hz.

 Bagian - bagian speaker:

1.Cone
      Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.
gambar cone


2.Magnet
      Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.



3.Suspension
      Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.


4.Voice Coil'
      Voice Coil adalah bagian yang bergerak.

      Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur.

Jenis-jenis Speaker

Berdasarkan Frekuensi yang dihasilkan, Speaker dapat dibagi menjadi :
  1. Speaker Tweeter, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Tinggi (sekitar 2kHz – 20kHz)
  2. Speaker Mid-range, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Menengah (sekitar 300Hz – 5kHz)
  3. Speaker Woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Rendah (sekitar 40Hz – 1kHz)
  4. Speaker Sub-woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi sangat rendah yaitu sekitar 20Hz – 200Hz.
  5. Speaker Full Range, yaitu speaker yang dapat menghasilkan Frekuensi Rendah hingga Frekuensi Tinggi.
Berdasarkan Fungsi dan bentuknya, Speaker juga dapat dibedakan menjadi :
  1. Speaker Corong
  2. Speaker Hi-fi
  3. Speaker Handphone
  4. Headphone
  5. Earphone
  6. Speaker Televisi
  7. Speaker Sound System (Home Theater)
  8. Speaker Laptop

Pengertian Speaker Aktif dan Speaker Pasif

Speaker yang digunakan untuk Sound System Entertainment pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu Speaker Pasif dan Speaker Aktif. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenis Speaker ini.

 Speaker Pasif (Passive Speaker)
      Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Jadi Speaker Pasif memerlukan Amplifier tambahan untuk dapat menggerakannya. Level sinyal harus dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan Speaker Pasif. Sebagian besar Speaker yang kita temui adalah Speaker Pasif.

Speaker Aktif (Active Speaker)
     Speaker Aktif adalah Speaker yang memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Speaker Aktif memerlukan kabel listrik tambahan untuk menghidupkan Amplifier yang terdapat didalamnya.


kami toko Doel eletronik dan listrik Desa, Susukan Kab. Cirebon menyediakan berbagai kebutuhan alat - alat elektronik dan listrik cek toko kami di tokopedia <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> DOEL ELEKTRIK - Susukan, Kab. Cirebon<br />

Senin, 01 April 2019

PENGERTIAN PLAYER AMPLIFIER

player
     Player adalah bahasa jermanik yang pertama kali di ucapkan di inggris pada abad pertengahan bahasa inggris adalah bahasa ibu ketiga setelah mandarin dan spanyol,mana bapaknya yah... hehehe
berdasar KBBI player adalah pemain. 2.penjudi  p. piano itu arti player menurut ilmu bahasa. Menurut teknisi player itu sejenis alat pemain audio suara yang mentransfer file musik dari berbagai alat elektronik seperti handphone, microphone, flashdisk dll.  player tersebut biasanya berisikan mp3, radio, usb, tf. bahkn keluaran baru-baru ini sudah ada yang memakai bluetooth.
ini salah satu contoh gambar dari player.

poetra doel graph

 Mungkin itu pengertian dan penjelasan dari player.

  

PENGERTIAN DAN JENIS POWER AMPLIFIER

POWER AMPLIFIER
  
     HALO GUYS...... masih bersama doel elektrik alias elektronik dan listrik yang akan melanjutkan pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis, serta contoh gambar dari susunan Amplifier.check tulisan kami yang terlebih dahulu di publikasikan agar nyambung.

👇👇👇

kali ini saya akan mengulas tentang pengertian dan jenis power pada amplifier check i dot....

     power amplifier adalah   sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat atau memperbesar sinyal suara yang berbentuk analog dari input menuju output yang lebih besar.  Sumber sinyal suara yang dimaksud tersebut dapat berasal dari alat-alat Tranduser seperti Mp3 yang dapat mengkonversikan energi suara menjadi sinyal listrik ataupun Optical Pickup CD yang mengkonversikan getaran mekanik menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik yang berbentuk sinyal AC tersebut kemudian diperkuat arus (I) dan tegangannya (V) sehingga menjadi Output yang lebih besar.

 mungkin di sini sudah di jelaskan pengertian dan fungsinya untuk lebih jelasnya ada beberapa  contoh gambar power.



 DT 40 12V DC PWM CS (Control System) 7A POWER SUPLLY FOR OCL CIRCUIT

Jenis atau Kelas-kelas Power Amplifier (Penguat Daya)

     Salah satu cara untuk mengklasifikasikan jenis-jenis Power Amplifier atau Penguat Daya adalah dengan cara pembagian “KELAS” pada Power Amplifier. Pada umumnya, Kelas Amplifier yang sering digunakan dapat dibagi menjadi Kelas A, Kelas AB, Kelas B, Kelas C dan Kelas D. Berikut ini adalah penjelasan singkat dengan Kelas-kelas Penguat Daya tersebut.


Pengertian Power Amplifier (penguat daya) dan Kelas-kelas Amplifier

 

Penguat Daya Kelas A (Class A Power Amplifier)

      Penguat Kelas A merupakan Kelas Penguat yang desainnya paling sederhana dan paling umum digunakan. Seperti namanya yaitu Kelas A yang artinya adalah Kelas terbaik, penguat Kelas A ini memiliki tingkat distorsi sinyal yang rendah dan memiliki liniearitas yang tertinggi dari semua kelas penguat lainnya.
Umumnya, Penguat Kelas A menggunakan transistor single (transistor bipolar, FET, IGBT) yang terhubung secara konfigurasi Common Emitter (Emitor Bersama). Letak titik kerja (titik Q) berada di pusat kurva karakteristik atau berada pada setengah Vcc (Vcc/2) dengan tujuan untuk mengurangi distori pada saat penguatan sinyal.  Penguat Kelas A ini menguat sinyal Input satu gelombang penuh atau 360°.
Untuk mencapai Linearitas dan Gain yang  tinggi, Amplifier Kelas A ini mengharuskan Transistor dalam keadaan aktif selama siklus AC. Hal ini menyebabkan pemborosan dan pemanasan yang berlebihan sehingga menyebabkan ketidakefisienan. Efisiensi Penguat/Amplifier kelas A ini hanya berkisar sekitar 25% hingga 50%.

Penguat Daya Kelas B (Class B Power Amplifier)

     Penguat Kelas B ini diciptakan untuk mengatasi masalah efisiensi dan pemanasan yang berlebihan pada Penguat Kelas A. Letak titik kerja (Q-point) berada di ujung kurva karakteristik sehingga hanya menguatkan setengah input gelombang atau 180° gelombang. Karena hanya melakukan penguatan setengah gelombang dan menonaktifkan setengah gelombang lainnya, Penguat Kelas B ini  memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penguat kelas A. Secara teoritis, Penguatan atau Amplifier kelas B ini memiliki efisiensi sebesar 78,5%. Kelemahan pada Penguat Kelas B ini adalah terjadinya distorsi cross-over.

Penguat Daya Kelas AB (Class AB Power Amplifier)

     Seperti namanya, Penguat kelas AB adalah gabungan dari penguat kelas A dan penguat kelas B. Penguat kelas AB ini merupakan kelas penguat yang paling umum digunakan pada desain Audio Power Amplifier. Titik kerja penguat kelas AB berada diantara titik kerja penguat kelas A dan titik kerja penguat kelas B,  sehingga Penguat kelas AB dapat menghasilkan penguat sinyal yang tidak distorsi seperti pada penguat kelas A dan mendapatkan efisiensi daya yang lebih tinggi seperti pada penguat kelas B. Penguat Kelas AB menguatkan sinyal dari 180° hingga 360° dengan efisiensi daya dari 25% hingga 78,5%.

Penguat Daya Kelas C (Class C Power Amplifier)

     Amplifier atau Penguat Kelas C ini menguatkan sinyal input kurang dari setengah gelombang (kurang dari 180°) sehingga distorsi pada Outputnya menjadi sangat tinggi. Namun Efisiensi daya pada penguat kelas C ini sangat baik yaitu dapat mencapai efisiensi daya hingga 90%. Penguat Kelas C ini sering digunakan pada aplikasi khusus seperti Penguat pada pemancar Frekuensi Radio dan alat-alat komunikasi lainnya.

Penguat Daya Kelas D (Class D Power Amplifier)

     Penguat daya kelas D ini menggunakan penguatan dalam bentuk pulsa atau biasanya disebut dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM), dimana lebar pulsa ini proposional terhadap amplitudo sinyal input yang pada tingkat akhirnya sinyal PWM akan menggerakan transistor switching ON dan OFF sesuai dengan lebar pulsanya. Secara teoritis, Penguat kelas D dapat mencapai efisiensi daya hingga 90% hingga 100% karena transistor yang menangani penguatan daya tersebut bekerja sebagai Switch Binary yang sempurna sehingga tidak terjadi pemborosan waktu saat transisi sinyal dan juga tidak ada daya yang diboroskan saat tidak ada sinyal input. Transistor yang digunakan untuk Amplifier kelas D ini umumnya adalah transistor jenis MOSFET.  Suatu Penguat Kelas D umumnya terdiri dari sebuah  generator gelombang gigi gergaji, Komparator, Rangkaian Switch dan sebuah Low Pass Filter.
Meskipun dapat menghasilkan efisiensi daya yang tinggi, Penguat Kelas D ini memerlukan sumber catu daya yang stabil dan respon frekuensi tingginya sangat tergantung pada impedansi Speaker (Pengeras Suara).
saya ambil referensi dari website ini.https://teknikelektronika.com/pengertian-power-amplifier-penguat-daya-kelas-amplifier/
 mungkin saya lebih santun  berucap salam hormat dan terima kasih atas jasa untuk berbagi ilmu pengetahuan.dan karna saya hanya mengasih contoh gambar power kit dengan itu saya meminta kritik dan saran yang membangun.

oke sekian guys untuk pembahasan power amplifier.tunggu post slanjutnya yang akan membahas tranduser.

toko doel eletrik Desa Susukan Kabupaten Cirebon menyediakan alat-alat listrik dan elektronik cek di toko kami atau di tokopedia  https://tokopedia.link/3X1d0MCIAV